Laman

Minggu, 18 November 2012

Cara belajar mahasiswa yang baik

   Setelah lulus dari SMA para pelajar melanjutkan studi mereka ke universitas dan menjadi mahasiswa baru. Sebagai mahasiswa baru kebanyakan masih bingung dan sulit beradaptasi untuk mulai menjadi mahasiswa yang baik. Berikut ini adalah tips awalan untuk menjadi mahasiswa baru yang baik :


 1. Cari teman yang banyak
 
      Bagi seorang mahasiswa baru mencari banyak teman sangat penting dilakukan. Teman dalam kehidupan perkuliahan akan sangat membantu dalam banyak hal. Peran teman dalam dunia perkuliahan antara lain, bisa sangat membantu dalam belajar, mengerjakan tugas, mendapat info-info penting seputar perkuliahan atau beasiswa, menjadi penghibur yang baik, dan lain-lain. Sebagai mahasiswa baru saat ospek adalah waktu yang tepat untuk mengenal dan mencari teman sebanyak-banyaknya.





2. Cari kenalan kakak angkatan

         Mendapat kenalan atau berteman dengan kakak angkatan di kampus tidak ada salahnya. Justru itu akan sangat membantu kita dalam perkuliahan. Kakak angkatan sudah berpengalaman dalam menghadapi pelajaran, ujian, dan dosen. Jadi kita sebagai mahasiswa baru bisa mendapat informasi-informasi penting seputar kehidupan perkuliahan. Kita bisa bertanya sifat mengajar dosen ‘X’, UKM yang baik diikuti, sistem ujian di kampus, cara mendapatkan beasiswa, dan lain-lain. Selain itu kita juga bisa meminjam modul, buku, dan soal ujian tahun lalu dari kakak angkatan.

3. Ikut UKM yang disukai dan berpotensi

        Jika kamu mempunyai suatu hobi tertentu bisa disalurkan melalui UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ). UKM menjadi wadah untuk menyalurkan hobi atau pun bagi yang berminat dalam suatu kegiatan. Selain mengikuti UKM yang disukai, disarankan juga mengikuti UKM yang berpotensi dan baik untuk meningkatkan suatu kemampuan yang berguna di masa depan. Dari UKM kita juga akan mendapatkan banyak teman yang se-angkatan, kakak angkatan, dan juga beda fakultas.

4. Ikut Lembaga / Himpunan Mahasiswa


       Mengikuti lembaga atau himpunan mahasiswa di kampus adalah hal yang baik dilakukan. Selain menambah teman dengan mengikuti lembaga atau himpunan bisa melatih kemampuan berbicara dan berpendapat di depan umum. Dengan berstatus dan berpengalaman sebagai anggota lembaga atau himpunan mahasiswa bisa menjadi poin bukti keaktifan di kampus dan bisa menjadi batu loncatan untuk mempermudah mendapatkan beasiswa dari kampus atau lembaga / instansi lainnya.


5. Ketahui karakter dosen

    Dosen itu tidak seperti guru di SMA. Dosen mempunyai karakter dan sistem mengajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Karakter dosen ada yang santai, ramah, bebas, disiplin, keras, mudah marah, dan lain-lain. Sebagai contoh jika karakternya bebas maka dosen akan membebaskan mahasiswanya sebebas-bebasnya di dalam  kelasnya boleh main HP, boleh mencatat atau tidak semua terserah mahasiswa. Tapi   jika berkarakter disiplin dan keras, ada mahasiswa yang menyepelekannya dosen tersebut tidak segan untuk mengambil tindakan seperti mengambil KTM anda, menghentikan pelajaran waktu itu juga, memberi anda peringatan dan lain-lain. Mengenal karakter dosen itu sangat membantu dalam menentukan sikap terhadap tiap dosen.


6. Dapatkan IP yang tinggi
      Di dalam suatu perlombaan lari salah satu faktor penentu kemenangannya adalah posisi saat memulai atau start. Bagaimana kita memulai start dan mendapatkan momen untuk terus maju? Sebagai mahasiswa baru mendapatkan IP yang baik di tahun pertama itu sangat penting. Itu sebagai awal untuk mendapatkan hal yang besar salah satunya adalah beasiswa. Beasiswa biasanya banyak diperoleh pada semester 3 ke atas, tetapi kualifikasinya biasa bergantung pada IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dari semseter awal.
Pada semester pertama dan kedua kebanyakan pelajarannya seperti pelajaran yang sudah diajarkan pada saat SMA. Meskipun ada beberapa  yang berbeda tetapi tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi. Kemudahan seperti itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan IP yang tinggi.

7. Jangan takut mencoba dan bertanya



     Sebagai mahasiswa kita dituntut menjadi pribadi yang mandiri dan berinisiatif tinggi. Takut bertanya dan takut mencoba adalah hal yang harus dihindari. Takut bertanya hanya akan membuat kita diam, tidak beranjak dari lingkaran ketidaktahuan. Inilah saatnya untuk berani berkarya tidak takut untuk gagal karena masih banyak kesempatan. Gagal sepaket dengan sukses karena itu jangan takut gagal.




Mulailah beranjak menjadi generasi muda yang inisiatif, kreatif, dan memiliki semangat juang yang membara dari sekarang HIDUP MAHASISWA!!



 

Melemahnya Tradisi “Diskusi“ Membuat Kampus Stmik parna raya manado Kehilangan Identitasnya


Berbicara masalah kampus tentunya tidak terlepas dari hiruk piuk kegiatan mahasiswa di samping ngampus, seminar, penelitian, praktikum, ad pula organisasi, , UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), demo dan lain sebagainya.
Terlepas dari semua itu ada satu lagi kegiatan yang paling urgent (penting) bagi mahasiswa pada umumnya yaitu ‘’DISKUSI”. Diskusi dalam artian disini yaitu kajian atau lebih familiar kita sebut belajar kelompok di luar jam kuliah untuk membahas mata kuliah yang sudah atau yang akan dipelajari pada kuliah selanjutnya agar terwujud pemahaman bersama atau dalam kamus Ilmu Komunikasi disebut frame of reference.
Menurut saya, budaya diskusi yang efektif, teratur, terarah serta terjadwal hanya terjadi pada musim – musim OPAK (orientasi pengenalan akademik , yang di kampus –kampus lain di sebut OSPEK). Karena pada musim inilah mahasiswa terlihat aktif dan menikmati diskusi. Dan bagi senior adanya rasa tanggung jawab tinggi untuk membina, mendidik serta mengajarkan pentingnya berdiskusi . Namun pasca OPAK, terjadi normalisasi seakan – akan diskusi hanya sebagai ajang ritual pada waktu OPAK saja.
Melalui wawancara dengan wakil ketua Amik-Stmik parna raya manado bahwasan nya dulu kampus Amik-Stmik parna raya manado terkenal dengan nama kampus orange.,  “istilah mahasiswa”
“ mahasiswa Stmik parna raya aktif melakukan diskusi – diskusi , adapun waktunya tergantung schedule masing –masing kelompok. Hampir setiap hari seluruh area kampus ramai dipenuhi kelompok –kelompok yang sedang berdiskusi. Namun semakin kesini budaya diskusi ini semakin terkikis . Kecuali dalam lingkup organisasi yang selalu mempertahan kan tradisi tersebut. Terakhir saya merasakan suasana diskusi pada tahun 2009 selanjutnya masih ada beberapa , namun kisaran tahun 2010 - 2012 sudah sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali. Saya berharap budaya diskusi itu dihidupkan lagi supaya mahasiswa tidak terkesan monoton (hanya menerima merujuk dosen tanpa mencari pengetahuan yang lebih luas)”. Tutur nya
Dari beberapa uraian tersebut tentunya bisa menjadi pelajaran sekaligus refleksi bagi seluruh masyarakat Amik-Stmik parna raya manado terutama mahasiswa indonesia yang sadar akan penting nya berdiskusi serta memanfaatkan dengan sebaik – baik nya waktu luang yang banyak terbuang sia – sia dengan menghidupkan kembali budaya diskusi di awali dari kesadaran diri sendiri dengan mulai mengumpulkan sejumlah kelompok –kelompok kecil, missalnya teman dekat atau dengan teman sekelas untuk melakukan diskusi seminggu sekali atau menyesuaikan dengan jadwal kuliah. Agar suasana diskusi kampus ini mulai hidup kembali karena bisa dikatakan sampai saat ini diskusi kampus sudah punah karena hampir tidak ditemui lagi kegiatan seperti itu.

Selamat mencoba . :D